Kekurangan CoQ10 berhubungan dengan penyakit diabetes, degenerasi serat otot tubuh. Konsentrasi CoQ10 terdapat di jantung, liver, ginjal, pankreas.
CoQ10 sangat membantu untuk penderita alergi, asma, atau penyakit yang berhubungan dengan pernafasan, juga penting untuk melawan obesitas, diabetes, mencegah kardiovaskuler.
Untuk mengurangi efek kemoterapi pada pasien penderita kanker, disarankan mengkonsumsi 100 mg CoQ10 untuk yang berusia diatas 50 tahun dan CoQ10 yang terbaik berbentuk minyak cair.
Sumber-sumber CoQ10 antara lain, ikan salmon dan ikan sardine, juga terdapat di dalam daging, kacang-kacangan dan bayam.
JANGAN KLINK JIKA ANDA BELUM SIAP UNTUK SUKSES
APA Coenzyme Q10? Disebut juga CoQ10 (baca: ko-enzaim kyu ten) adalah zat gizi yang dibuat sendiri oleh tubuh dan termasuk vitamin larut lemak, walau pun dari segi fungsi lebih mirip dengan enzim (katalisator metabolisme). Karena terdapat pada setiap sel tubuh, CoQ10 dinamai juga ubiquinone, berasal dari kata ubiquitosyang artinya ada dimana-mana.
FUNGSI Coenzyme Q10. Sebagai pembantu enzim (coenzyme), CoQ10 membantu reaksi-reaksi metabolik seperti proses rumit perubahan zat makanan menjadi energi yang diperlukan oleh berbagai fungsi dalam tubuh, termasuk mencerna makanan, menjaga kesehatan otot-otot, menyembuhkan luka, dsb.
Perannya dalam pembentukan energi dapat menjelaskan mengapa CoQ10 ada pada setiap sel tubuh. Kebutuhan paling besar adalah sel-sel tertentu di jantung yang berfungsi membuat jantung mampu berdenyut lebih dari 100.000 kali per hari. CoQ10 juga berperan sebagai antioksidan, seperti vitamin C dan E, yang membantu mencegah terjadinya perusakan sel oleh molekul-molekul radikal bebas.
PENGGUNAAN Coenzyme Q10. Dapat digunakan untuk mengatasi/mencegah radang gusi, kanker, serangan jantung dan berbagai penyakit yang berkaitan dengan perusakan oleh radikal bebas. Suplemen ini juga sering digunakan sebagai penambah energi dan anti penuaan, termasuk menghambat perkembangan penyakit Alzheimer dan Parkinson.
RISET Coenzyme Q10. Sejumlah penelitian menunjukkan kadar CoQ10 yang signifikan rendah pada jaringan jantung pasien dengan penyakit jantung bawaan dan penyakit-penyakit jantung lainnya dibandingkan pada mereka yang sehat. Suplementasi CoQ10 sebesar 100 mg/hari saja sudah memperlihatkan perbaikan yang cukup berarti pada kondisi pasien-pasien tersebut. Jepang kini sudah resmi mengijinkan pemakaian CoQ10 untuk pengobatan penyakit jantung bawaan.
Sedangkan dari riset untuk penyakit kanker yang dipublikasikan sejak 1994 sampai 2001, tercatat adanya regresi (penciutan) tumor lengkap pada sejumlah kasus kanker payudara dan anak sebar kanker pada liver setelah diterapi dengan CoQ10. Menurut laporan terakhir, dosis minimal yang efektif untuk penderita kanker payudara adalah sekitar 90 mg - 390 mg/ hari (dosis bagi setiap orang berkaitan dengan kadar kecukupan CoQ10 dalam darah).
DOSIS Coenzyme Q10. Belum ada referensi dosis standar CoQ10 karena tubuh manusia dianggap mampu mensintesanya sendiri. Namun dosis yang umum dianjurkan adalah 30 - 90 mg, untuk 2-3 kali/hari. Untuk gangguan jantung/sirkulasi, penyakit Alzheimer dan penyakit-penyakit spesifik lainnya dapat ditingkatkan sampai 400 mg/hari (catatan: tetap harus di bawah pengawasan ahli). Manfaat suplemen baru dapat dilihat setelah pemakaian selama delapan minggu atau lebih.
EFEK KELEBIHAN/KEKURANGAN Coenzyme Q10. Defisiensi CoQ10 dapat terjadi seiring bertambahnya usia atau karena gangguan fungsi metabolik akibat defisiensi gizi atau penyakit-penyakit tertentu (enyakit-penyakit yang berkaitan dengan gangguan metabolisme dan malnutrisi menyebabkan kebutuhan tubuh akan gizi semakin meningkat). Oleh sebab itu sebagian dokter menganjurkan agar suplemen CoQ10 sudah mulai dikonsumsi sejak usia 40.
Tanda-tanda kekurangan (defisiensi) CoQ10 di antaranya adalah sering lelah tanpa sebab atau nyeri otot, cardiomyopathy (lemah otot jantung), dan angina pectoris (nyeri dada akibat penyakit jantung). Studi klinis pada orang-orang lanjut usia dan pasien-pasien gagal jantung, gingivitis (radang gusi), hipertensi, distropi otot, AIDS, dan gangguan ginjal juga signifikan memperlihatkan kondisi kekurangan CoQ10.
Obat-obat penurun kolesterol (Iovastatin dan pravastatin), penyakit jantung (propranolol dan metaprolol) dan antidepresi (phenothiazines dan tri-cyclic) juga dapat mempengaruhi status CoQ10 dengan cara menghambat sintesa CoQ10.
Quantum Resonance Magnetic Analyzer (QRMA) adalah satu alat untuk menguji kondisi kesehatan bagian tubuh manusia, bekerja dengan prinsip magnetik. QRMA ini tidak mendiagnosa, melainkan menyoroti bagian-bagian tubuh yang mungkin tidak dapat berfungsi secara optimal. Cukup dengan memegang sensor di telapak tangan, maka QRMA akan mengumpulkan gelombang elektromagnetik yang dihasilkan tubuh manusia dalam proses regenerasi sel.
Kelebihan QRMA (Quantum Resonance Magnetic Analyzer):
Mudah dioperasikan, cukup dengan memegang sensor di telapak tangan Anda, sinyal tubuh akan dikumpulkan dalam waktu yang singkat.
Aman karena tidak perlu untuk mengambil darah untuk melakukan pengecekan.
Laporan hasil analisa kesehatan yang ditampilan secara digital dan dilengkapi dengan penjelasan dan saran untuk meningkatkan kondisi kesehatan.
Pengelolaan kondisi kesehatan sasaran pengujian ini dapat disimpan untuk database dan diperiksa setiap saat dan dapat dijadikan bahan untuk menulis resep berdasarkan laporan pengujian. Cocok digunakan untuk keluarga!
Setelah pemeriksaan, hasilnya dapat dicetak langsung pada kertas.
Cek kesehatan dapat dilakukan di mana saja, kapan saja dan menghemat waktu pasien.
Biaya untuk analisis sangat terjangkau dan dapat diterima oleh konsumen kebanyakan. Sehingga ini benar-benar dapat membantu para praktisi kesehatan atau networker produk kesehatan. Omset penjualan akan meningkat secara signifikan dan sudah banyak dibuktikan oleh konsumen, khususnya para networker.
Klink disini Panduan menggunakan QRMA yang mudah dan praktis
Bagi Anda yang berminat untuk mendapatkan Alat General Check Up Canggih Ini
Silahkan menghubungi marketing terbaik dan terpercaya kami :
Ahmad Nur Kholis
085713162228
081213162228
Tidak ada komentar:
Posting Komentar